Implementasi PAI Nirkekerasan di SD Muhammadiyah Sidoarjo
Abstract
Violence phenomenon in the school changes fun and friendly education to be full of anger. Because of that, education has important role to form student’s world view as his ideology choice in the future. Parents and teachers have role to teach violence resistance values. Then, how Islamic education teacher strategy to teach the violence resistance values? The result of this research shows that violence resistance Islamic education teach no bullying attitude or moral, emphasize love each other, and build tolerance each other. The learning strategies to do that are through including tolerance and brotherhood values in curriculum and habituation to practice learning result from the class. Fenomena kekerasan di sekolah mengubah wajah pendidikan yang menyenangkan dan ramah menjadi wajah yang penuh amarah. Wacana pendidikan menjadi paradoksal, yang seharusnya mengajarkan gotong royong, cinta kasih dan tolong menolong berbanding terbalik dan melahirkan fenomena-fenomena kekerasan. Oleh karena itu, Pendidikan berperan penting dalam membentuk pandangan dunia (world view) siswa sebagai pilihan ideologinya di kemudian hari. Adapun yang berperan sebagai aktor dalam proses penanaman nilai-nilai anti kekerasan tersebut terhadap siswa ialah guru dan orang tua. Lantas, bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) menanamkan nilai-nilai anti kekerasan tersebut, yang mana tugasnya memberitahukan pengetahuan keagamaan, dan juga melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam (PAI) nirkekerasan mengajarkan tentang sikap atau moral anti bullying (tidak diskriminatif), menekankan sifat saling menyayangi sesama (persaudaraan), dan membangun sikap toleransi. Strategi pembelajarannya dilakukan melalui dokumen atau kurikulum yang di dalamnya mengusung nilai-nilai toleransi dan persaudaraan, pembiasaan (simulasi) yang fokus pada tingkah laku peserta didik dalam mempraktikkan hasil pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan implikasinya adalah penanaman moral pada anak yang substansinya diutamakan pada nilai-nilai Islami dan akhlak terpuji. Implikasi lain berupa penumbuhan sikap toleransi, seperti kasih sayang (rahmah), kebijaksanaan (hikmah), kemaslahatan universal (al-maslahah al-ammah), dan keadilan.