Penerapan Budaya Religius di SD al Mahrusiyah

Abstract

Penelitian ini berusaha mendiskripsikan dan memaknai penerapan budaya religius di SD al Mahrusiyah. Hal ini karena krisis  moral  yang  melanda  bangsa  ini  nampaknya  menjadi  sebuah kegelisahan  bagi  semua  kalangan. Bagaimana  tidak dari  maraknya  kasus  korupsi yang  tidak pernah  surut  bahkan  mengalami  peningkatan  dari  waktu  ke  waktu. Di sisi  lain  krisis  ini menjadi  komplek dengan  berbagai  peristiwa  yang  cukup memilukan  seperti  tawuran  pelajar, penyalahgunaan  obat  terlarang, pergaulan bebas, aborsi, penganiayaan  yang  disertai  pembunuhan. Fenomena  ini sesungguhnya  sangat  berseberangan  dengan  suasana  keagamaan  dan  kepribadian bangsa  Indonesia. Jika  krisis  ini  dibiarkan  begitu  saja  dan  berlarut-larut  apalagi dianggap sesuatu  yang  biasa  maka  segala  kebejatan  moralitas  akan  menjadi budaya.  Sekecil  apapun krisis  moralitas  secara  tidak langung  akan dapat merapuhkan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan, yaitu; 1). Bentuk-bentuk budaya religius di SD Al Mahrusiyah meliputi belajar baca tulis al-Qur`an dan tadarrus, pemakaian busana muslim, pelaksanaan shalat jamaah di sekolah, kegiatan madin, pembiasaan senyum, sapa dan salam, berperilaku sopan santun kepada semua warga sekolah, dan doa bersama, serta peringatan hari-hari besar agama Islam. 2). Model penerapan budaya religius di SD Al Mahrusiyah meliputi 4 (empat) model, yaitu: pertama model struktural (melalui kebijakan dan peraturan), kedua, model formal (menanamkan commitment dan dedikasi untuk menjalankan ajaran agama), ketiga, model mekanik (membangun dan membiasakan berperilaku sopan dan santun terhadap sesame), dan keempat, model organik (melalui internalisasi dan transformasi pengetahuan tentang ajaran agama yang bersumber pada al Quran dan Hadits).