URGENSI TAFSIR MAUDHU`I (KAJIAN METODOLOGIS)

Abstract

Al-Qur’an sesungguhnya dipenuhi topik-topik yang sangat urgen kita dekati dengan metode tematik. Seandainya pendekatan ini benar-benar direalisasikan dengan penuh kesungguhan, tampaklah kepada kita kandungan-kandungan al-Qur’an berupa: penerapan syari’at yang cocok untuk setiap waktu dan tetap; sesungguhnya ragam hidayat al-Qur’an bukanlah suatu pelajaran yang mengawang-awang, tetapi menyentuh kejadian-kejadian yang menimpa kelompok manusia baik personal maupun kolektif; dengan tafsir tematik, kita dapat menetapkan hukum-hukum universal bagi seluruh masyarakat muslim yang sumbernya tetap satu, yaitu al-Qur’an;. Salah satu pesan Ali bin Abi Thalib adalah: “Ajaklah al-Qur’an berbicara atau biarkan ia menguraikan maksudnya”. Pesan ini mengharuskan penafsir merujuk kepada al-Qur’an dalam rangka memahami kandungannya. Dari sini lahir metode maudhu`i di mana mufasirnya berupaya menghimpun ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai surat yang berkaitan dengan persoalan atau topik yang ditetapkan sebelumnya.kemudian penafsir membahas dan menganalisa kandungan ayat-ayat tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.