HUBUNGAN PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

Abstract

Pendidikan adalah faktorĀ  terhadap eksistensi sebuah peradaban. Bahkan, bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dilepas dari kehidupan. Melalui pendidikan yang benar, maka kemajuan suatu bangsa dapat tercapai. Di sisi lain, remaja adalah generasi penerus umat. Apalah gunanya bila kita hendak membangun masyarakat tanpa memedulikan pendidikan sejak anak-anak sampe remaja. Sejarah mencatat betapa besar peran generasi penerus terhadap keberhasilan suatu perjuangan. Di dalam Islam, pentingnya pendidikan terhadap anak mendapatkan porsi yang besar guna perkembangan emosi pada saat remaja nanti. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk membawa anak didik ke tingkat dewasa dalam arti mampu memikul tanggung jawab moral. Hakekat pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Secara ekstrim bahkan dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh masyarakat bangsa tersebut. Perkembangan emosi remaja pada peringkat awal terutama pada zaman kanak-kanak banyak dipengaruhi melalui pelaziman dan cara peniruan. Cara pelaziman berlaku dengan mudah dan cepat pada masa beberapa tahun permulaan hidup mereka. Kanak-kanak menggunakan daya imaginasi dalam membayangkan sesuatu mengikut yang telah dilazimkan. Cara peniruan pula, kanak-kanak meniru tingkah laku emosi yang diperhatikannya pada orang lain dan memberikan gerak balas terhadap perkara berkenaan dengan cara yang tidak dapat dibuatnya dulu. Oleh kerana itu, emosi remaja pada zaman kanak-kanak berkembang mengikut proses pelaziman dan peniruan.