MUHAMMAD ARKOUN “SANG PEMIKIR ISLAM MODERNIS DAN TOKOH-TOKOH YANG MEMPENGARUHINYA”

Abstract

Artikel ini membahas tentang pemikiran Arkoun yang menyarankan umat Islam agar menghilangkan atau membebaskan diri dari dogmatis dan menggantinya dengan pemahaman yang obyektif tanpa adanya kesalahpahaman dan unsur kepentingan.  Dalam menghadapi sikap kontemporer Arkoun dihadapkan pada tradisi dan budaya dalam hal ini kami berpendapat bahwa tradisi yang dimaksud adalah (kami istilahkan dengan) pra tradisi dan pasca tradisi, artinya adalah keadaan dimana waktu yang sebelum dan sesudah turunnya wahyu atau ayat dan keadaan dimana peradaban mulai berkembang. Modernitas cenderung menolak dua tradisi diatas walaupun pada kenyataannya tiga peradaban ini saling berinteraksi sesuai dengan lingkungan sosial budaya dan historis, adanya perubahan prinsip dalam pemikiran atau bidang-bidang kehidupan yang lain. Dari itu semua ada dua sisi dalam melihat modernitas baik didunia Islam maupun barat: a). Kutub klasik kuno dan tradisional. b) Masa depan yang penuh dengan inofatif dan berorientasi serta bercakrawala luas, dua sisi inilah yang akan saling berhubungan antara tradisi dan modern. Masuknya modernitas ke dunia Islam melalui proses yang disebut dengan pemaksaan atau serbuan ataupun dengan bahasa kami yaitu pemaksaan yang positif terhadap suatu budaya dan peradaban melalui kekerasan yang bersifat militer.