PEMBUKUAN DAN PEMELIHARAAN AL-QUR’AN

Abstract

Sejarah Al Qur 'an demikian jelas dan terbuka, sejak turunnya sampai masa sekarang. la dibaca hampir oleh setiap Muslim sejak dulu hingga sekarang, sehingga pada hakekatnya Al Qur' an tidak membutuhkan sejarah untuk membuktikan keotentikannya. Kitab suci tersebut - lanjut Al Thabaththaba'iy - memperkenalkan dirinya sebagai firman-firman Allah dan membukakan hal tersebut dengan menantang siapapun untuk menyusun seperti keadaannya. Ini sudah lebih dari cukup untuk dijadikan sebagai bukti sekalipun tanpa disertai dengan bukti kesejarahan. Qur 'an yang berada di tangan kita sekarang ini adalah Al Qur'an yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tanpa adanya perubahan, karena keberadaan Al Qur’an yang dcmikian ini berkaitan dengan sifat dan cirinya, yang tetap sebagaimana keadaannya dahulu. Setiap Muslim harus percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai Al Qur'an sekarang ini tidak berbeda sedikitpun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW, dan didengar dan dibaca oleh para Sahabat. Pada zaman sekarang Al Qur'an dihafal oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia dan tidak tertinggal di Negara Indonesia, dengan munculnya pondok pesantren Hufadz di mana-mana. Dengan munculnya banyak pondok pesantren Hufadz tersebut, setiap tahunnya menghasilkan penghafal-penghafal baru yang jumlahnya semakin bertambah.  Ini semua adalah salah satu isyarat bahwa Allah senantiasa menjaga Al Qur'an dengan sungguh-sungguh, dan dengan demikian terbuktilah Allah selalu menjaga kemurnian dan keotentikan Al Qur'an.