“FUNDAMENTALIS” IBNU TAIMIYAH YANG DIPERTANYAKAN

Abstract

Pandangan  Ibnu Taimiyah mengenai dasar pembentukan suatu otoritas politik lebih cenderung berpijak pada alasan-alasan sosial keagamaan ketimbang alasan-alasan sosial an sich. Namun  betapapun penjelasan sosiologis semacam itu tetap perlu untuk menunjukkan betapa Ibnu Taimiyah adalah seorang pemikir rasional yang tidak hanya berangkat dari teks tetapi  berpijak juga pada realitas. Dan dalam kaitanya dengan Ibnu Taimiyah tentang penjelasan hakikat negara ia mengatakan bahwa negara tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan sumpah setia segelintir ulama, Ahl al- Hall wa al-‘Aqd, tetapi berdasarkan  kerjasama seluruh anggota masyarakat dan terutama sekali berdasarkan dukungan orang-orang yang memiliki otoritas dan kekuatan riel atau ahl al-Syawkah. Pertanyaan obyektif kini adalah mengapa Ibnu Taimiyah diperankan sebagai tokoh yang seakan memiliki cita-cita ingin mendirikan negara Islam. Betulkah  ia dsebut fundamentalis