STUDI KOMPARASI TENTANG PEMIKIRAN TEOLOGI HARUN NASUTION DAN NURCHOLISH MADJID: Review Terhadap Artikel Muniron

Abstract

Terjadinya perbedaan pemikiran teologis ini disebabkan Harun bertolak dari kejadian di masyarakat, sementara Nurcholish bertolak dari doktrin kasb-nya Asy`ari itu sendiri. Perbedaan itu kemungkinan juga disebabkan perbedaan spesialisasi keilmuan Harun dan Nurcholish. Tampaknya Disertasi yang mereka tulis mempengaruhi pemikiran teologisnya. Harun yang menulis The Place of Reason in Abduh’s Theology: Its Impact on His Theological System and Views untuk disertasinya cenderung menolak kasb-nya Asy`ari. Sementara Nurcholish yang menulis Ibn Taimiyya on Kalam and Falsafa untuk disertasinya, sebagaimana Ibn Taymiyyah yang mempunyai pendapat bahwa Allah telah menciptakan dalam diri manusia kehendak, yang dengan kehendak itu manusia mampu memilih jalan hidupnya. Berdasarkan ide dan upaya sosialisasikannya, penulis menganggap bahwa teologi yang coba dikembangkannya, masih tetap berangkat dari realitas kognitif. Oleh karena itu, orang-orang yang memasuki dunia itu juga orang-orang yang secara kognitif matang, para pelajar, dan elit. Tidak terlalu berlebihan bila dikatakan bahwa teologi yang ditawarkan juga bersifat elitis. Padahal teologi yang dibutuhkan dalam pembangunan tidak teologi yang hanya berkembang pada tataran retorika tetapi teologi yang  menjawab permasalahan empiris. Pemikiran teologis yang bertolak dari realitas empiris masyarakat itu akan mempunyai peranan dalam masyarakat bila disosialisasikan tidak hanya pada masyarakat terpelajar dan elit tetapi sampai kepada masyarakat bawah. Upaya sosialisasi itu tidak hanya lewat tulisan dan lisan, tetapi juga tindakan nyata.