BELAJAR KEPADA SEORANG MULLAH: Menelusuri Pemikiran Khomeini

Abstract

Imam Khomeini adalah sosok pribadi yang memperoleh pendidikan agama yang sangat memadai dari berbagai cabang ilmu Islam murni seperti al-Qur’an, Tafsir, Hadist, Fiqh, Ushul Fiqh, Akhlak dan Tasawuf. Di samping itu ia juga mempelajari Kaligrafi, Filsafat, Logika. Kemudian ia menulis berbagai buku baik mengenai ilmu pengetahuan, keagamaan, Politik, Filsafat, Akhlak, dan Tasawuf. Karyanya yang paling populer adalah Kasf al-Asrâr dan Wilayat al-faqih yang berisi sikap politik dan gagasan besar Imamahnya. Imam Khomeini di samping sebagai seorang mujtahid, juga seorang pejuang dan pemikir. Ia banyak melahirkan ide-ide baik yang berkaitan dengan politik, sosial, pendidikan, keagamaan, kenegaraan, filsafat dan ilmu pengetahuan. Mengingat Khomeini adalah pejuang melawan rezim yang tiran dan kuat, maka sebagian besar pemikirannya dikembangkan dalam perspektif politik termasuk ketika ia mengungkapkan pemikirannya tentang persoalan keagamaan. Dalam bidang politik gagasannya yang paling menonjol adalah upayanya membentuk sistem pemerintahan theokratis dan lembaga wilayat al-faqih (pemerintahan ahli hukum Islam). Faqih inilah sampai sekarang yang memiliki kekuasaan tertinggi, bukan presiden. Bahkan presiden diangkat oleh faqih dan harus tunduk kepadanya