Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat IGD di RSUD Haji Makassar Tahun 2014

Abstract

Kelelahan dapat diartikan sebagai suatu kondisi menurunnya efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan (Wignosoebroto, 2003). Perasaan atau kondisi lemah merupakan kondisi yang sering dialami oleh seseorang setelah melakukan aktifitasnya. Oleh karena itu Allah SWT menganjurkan untuk beristirahat agar manusia dapat bekerja dengan tubuh yang segar, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. An-Naba ayat 9. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada perawat IGD di RSUD Haji Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan dengan desain cross sectional. dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil dari total seluruh perawat yang ada di IGD RSUD Haji Makassar. Kelelahan ini diukur dengan menggunakan alat Reaction Timer Test. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas sebesar P=0.696 lebih besar dari α = 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan kerja. Hasil uji statistik nilai probabilitas sebesar P=0.338 lebih besar dari α = 0,05 berarti tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja, dan hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas sebesar P=0.875 lebih besar dari α = 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja. Adapun implikasi yang dapat diberikan untuk mereduksi kelelahan kerja pada perawat IGD adalah disarankan agar Rumah Sakit memberikan materi pelatihan dan penyuluhan pada karyawan tentang kelelahan kerja dan dampak kelelahan kerja serta pencegahannya, agar hasil kerja yang dicapai dapat maksimal.