Peningkatan Kualitas Air Sumur Gali Pada Parameter Mangan (Mn), Besi (Fe) Dan Coliform Dengan Pemanfaatan Biji Asam (Tamarindus indica) dan Biji Kelor (Moringa oleifera) di Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim
Abstract
Serbuk biji asam jawa mengandung tanin, minyak esensial, dan polimer alami (protein) seperti pati, getah, dan albuminoid. Sedangkan biji kelor mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyante, yang mampu mengadsorbsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam limbah tersuspensi dengan partikel kotoran yang melayang dalam air Penelitian ini dilakukan di Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar tingkat penurunan kandungan mangan (Mn), besi (Fe) dan total coliform dengan memanfaatkan biji asam jawa dan biji kelor pada air sumur gali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment).Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan kualitas air sumur gali pada parameter mangan (Mn), besi (Fe), dan coliform dengan pemanfaatan biji asam dan biji kelor, maka dapat diambil kesimpulan untuk uji Laboratorium bahwa tingkat kadar mangan (Mn) pada air sumur gali sebelum mendapat perlakuan adalah 0.42 ppm, besi (Fe) 8.15 ppm dan total coliform 490 APM/100 ml. Kemudian terjadi penurunan tingkat kadar mangan sesudah mendapat perlakuan dan didapatkan nilai tertinggi pada perlakuan A:K 250:750 mg/L sebanyak 0.23 ppm atau 45.23%. Pada parameter besi (Fe) terjadi penurunan setelah mendapat perlakuan dan didapatkan nilai tertinggi pada perlakuan A:K 250:750 mg/L sebanyak 4.3 ppm atau 47.23%. Sedangkan pada total coliform terjadi penurunan setelah mendapat perlakuan dengan nilai tertinggi terjadi pada A:K 75:25 mg/100 ml sebanyak 24.6 APM/100 ml atau 94.97%.