JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Abstract

Penelitian ini menunjukkan bahwa jual beli yang terjadi di tengah-tengah masyarakat banyak dilakukan dengan cara yang batil dan mengandung unsur riba, sehingga Allah S.W.T mencabut keberkahan di dalamnya, bagi seorang pelaku riba, ia tidak akan memperoleh keuntungan sedikitpun dari perniagaannya, karena harta riba akan dihancurkan dan dimusnahkan oleh Allah S.W.T dan pada hari kiamat ia akan disiksa dengan siksaan yang sangat pedih tiada tara. Kemudian bagi seorang pedagang yang jujur, ia akan memperoleh keberkahan dan keuntungan yang besar dari perniagaannya dan pada hari kiamat kelak ia akan dikumpulkan bersama para Nabi, Shiddiqin dan Syuhada’. Oleh karena itu setiap kaum muslimin harus kembali kepada konsep jual beli yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits yang shohih, sehingga ia akan mendapatkan ketentraman batin, ketenangan jiwa dan kepuasan dalam bertransaksi.    Kata kunci : Jual beli, riba, pedagang jujur, pelaku riba. AbstractThis study shows that the buying and selling that occurred in the midst of society a lot done in a way that wrong and contains elements of usury. So Allah S.W.T pulls blessing in it. For a perpetrator of usury, he will not gain any profit from his business, because the treasure of riba will be destroyed and destroyed by Allah S.W.T and on the Day of Resurrection he will be tortured with a very painful torment no match. Then for an honest merchant, he will gain great blessing and profit from his commerce and on the Day of Resurrection he will be gathered with the Prophets, Siddiqi and Syuhada’. Therefore every Muslim must return to the correct concept of buying and selling in accordance with Al-Qur'an and Hadith that shohih so that he will get inner peace, peace of soul and satisfaction in the transaction.Keyword: buying selling, usury, an honest merchant, the perpetrator of usury.