EKONOMI ETIS YANG BERDAMPAK SOSIAL DI INDONESIA

Abstract

Artikel ini hendak membuktikan bahwa: Ekonomi Etis di Indonesia semakin baikdampak sosialnya, maka semakin tinggi performanya. Prinsipnya SRI (Socially ResponsibleInvesment) lebih dari sekedar CSR (Corporate Social Responsibility).Artikel ini juga hendak menunjukkan bahwa ada hubungan kausalitas antara dampaksosial dan performa. Persamaan dengan komunitas akademis seperti Adam Smith yangdikenal sebagai pakar ilmu ekonomi sampai John Maynard Keynes, ekonomi secara luasdipahami sebagai ilmu pengetahuan moral. Kemudian Muhammad Yunus dengan Lembagakeuangannya yang punya tanggung jawab mempersempit ketimpangan antara yang kaya danmiskin. Teorinya Sistem ekonomi harus didesain ulang agar lebih memberikan akses bagiorang miskin terhadap layanan keuangan. Dan ketiga Nejatullah Siddiq bahwa SistemKeuangan Islam memberi memudahkan dalam aktivitas muamalah. Sedangkan perbedaandengan komunitas akademis lain, yakni gagasan yang dianjurkan IMF, bank Dunia dandepartemen keuangan AS, yang disebut Neoliberalism. Dimana Pemerintah harusbertanggungjawab menurunkan tingkat inflasi, bukan menurunkan tingkat pengangguran. Isu-isu sosial tidak dijamah oleh Neoliberalism (Konsensus Washington). Metodologi penelitian ini adalah penelitian Pustaka (library research), dimana sumber-sumber yang digunakan adalah teori-teori yang relevan dengan kajian Artikel ini. Kajian difokuskanpada aspek dampak sosial oleh lembaga keuangan di Indonesia dan dunia, dimana memakaipendekatan ekonomi Etis, termasuk didalamnya SRI (Socially Responsible Invesment)Kata Kunci: Ekonomi Etis, Dampak Sosial, hubungan kausal, SRI