URGENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN DALAM KELUARGA
Abstract
Banyaknya kasus peserta didik yang tidak beretika terhadap guru sudah menjadi sebuah fenomena saat ini. Sayangnya hal tersebut bukan hanya terjadi di sekolah saja, melainkan di lingkungan pondok pesantren yang seharusnya mencerminkan lembaga pendidikan yang membentuk karakter manusia berakhlak mulia. Yang menjadi pertanyaan adalah salahkah manajemen pendidikan pesantren selama ini? Atau apakah pendidikan dalam keluarga tidak sejalan dengan pendidikan di pesantren? Realitas ini mendorong penulis untuk menganalisis fenomena tersebut, mengapa manajemen pendidikan Islam di lembaga pendidikan formal belum mampu merubah karakter dan akhlak para peserta didiknya, sehingga penulis menganggap bahwa faktor penting dalam menghadapi tantangan ini adalah harus adanya manajemen pendidikan Islam dalam keluarga, sebab keluarga merupakan lembaga pendidikan utama berpengaruh besar dalam membina dan mencetak manusia berkarakter, sedangkan pesantren atau lembaga pendidikan formal lainnya pada hakikatnya sebagai sarana penunjang. Sebuah mindset yang salah jika setiap orangtua menganggap pesantren sebagai “tempat sulap” yang akan merubah anak-anaknya menjadi baik, padahal semua itu tidak akan terjadi manakala tidak ada kerjasama antara manejemen pendidikan formal dengan manajemen pendidikan keluarga. Penulis ingin mengemukakan gagasan tentang konsep mengenai pentingnya menghadirkan manajemen pesantren di rumah, sehingga ketika sang anak masuk ke dunia pesantren sudah terbiasa dengan pendidikan di rumahnya. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Keluaga, Manajeman Pesantren