PEMIKIRAN MISTIK-FILOSOFIS: STUDI NASKAH NI’MAT AL-ARWAH KARYA MUHAMMAD ‘ASYIQ
Abstract
Tulisan ini didasarkan pada naskah tulisan tangan, beraksara Arab-Melayu, ditulis oleh Teungku Lam Ba’et, yang merujuk kepada kitab Ni’mat al-Arwah karangan Muhamamd ‘Asyiq. Untuk itu, pendekatan dan analisisnya menggun akan pendekatan filologi. Naskah ini menyimpan informasi historis dan pemikiran mistik filosofis yang sangat menarik dan penting bagi perkembangan pemikiran Islam. Nama Muhammad ‘Asyiq, dalam literatur tarekat, sering dikaitkan dengan silsilah tarekat Syattariyah. Ia menjadi salah satu mata rantai tarekat tersebut dua generasi silsilah guru-murid (geneologi) sebelum Syeikh Abdullah al-Syattari, pendiri tarikat Syattariyah. Ini juga mengindikasikan bahwa ajaran yang dikembangkan oleh Muhammad ‘Asyiq juga menjadi bahagian dari ajaran tarekat yang digagas oleh Abdullah al-Syattari, yaitu tarekat Syattariyah. Ajaran tasawuf yang dikembangan Muhammad ’Asyiq berhubungan dengan konsep wahdat syuhud khususnya konsep martabat, yaitu ma’rifatullah sebagai tujuan utama dan inti tasawuf. Hal itu dipahami dari penggunaan istilah-istilah yang berhubungan dengan hal tersebut, yaitu: taraqqi, tanazzul, ratibiyah, haliyah, la ta’ayyun, ta’ayyun, ta’ayyun awwal, ta’ayyun tsani, ta’ayyun tsalits, dan tajalli. Sedangkan pembahasan tarekat berhubungan dengan amalan dan zikir tarekat Naqsyabandiyah (serta cabang-cabangnya) dan tarekat Qadiriyah (serta cabang-cabangnya). Untuk mencapai tingkat makrifat seseorang harus mengetahui dan melalui 2 (dua) martabat (tingkatan), yaitu martabat taraqqi (naik, mendaki) dan martabat tanazzul (turun). Tanazzul adalah turunnya Tuhan dari alam kegaiban ke alam penampakan melalui berbagai tingkat perwujudan, sedangkan taraqqi adalah seorang salik, sebagai makhluq, berusaha mendekati Tuhan sedekat-dekatnya dengan cara naik atau mendaki menuju Tuhannya. Ajaran tasawuf tentang konsep ma’rifatullah, tanazzul, dan taraqqi kemudian dipraktekkan secara bersama-sama dalam bentuk organisasi tarekat.Kata Kunci: Mistik-Filosofis, Ni’mat al-Arwah, Muhammad ‘Asyiq