Salah satu faktor penyebab kegagalan pembelajaran bahasa Arab untuk non- Arab – seperti di Indonesia- adalah ketidakjelasan tujuan pembelajaran. Banyak diantara para pengembang kurikulum, termasuk guru dan dosen bahasa Arab, tidak atau belum merumuskan tujuan pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa Asing bagi siswa/ mahasiswa, hal ini berakibat pemilihan isi dan materi, proses dan evaluasi pembelajaran bahasa Arab dilaksanakan seperti pembelajaran bahasa Arab untuk orang Arab sendiri. Hal ini kerap membuat motivasi para siswa/mahasiswa dalam belajar bahasa Arab menjadi rendah; belajar bahasa Arab bukan sebuah kebutuhan tetapi hanya sekedar memenuhi kewajiban sesaat (lulus ujian). Seiring dengan itu, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan demikian pentingnya bagi para pengembang kurikulum untuk merumuskan tujuan pembelajaran bahasa Arab sesuai dengan posisinya sebagai bahasa Asing di Indonesia, agar kemudian pemilihan materi, proses dan evaluasi relevan dengan tujuan pembelajaran. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif; deskriptif – analisis