KONSEP AL-'ITTIBA DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS

Abstract

Dalam bahasa Indonesia, secara literal-linguistik term “al- ittibā’” berarti mengikuti. Namun setelah berproses serta membentuk makna  dan  pengertian  spesifik  yang  terstruktur,  termasuk berdasarkan   perspektif  al-Qur‘an  dan  Hadits,  yang  dimaksud al- ittibā’ tidak sama sekali dimaksudkan untuk mengikuti sembarangan orang atau siapa saja. Karena al-ittibā’ yang dimaksud adalah mengikuti Rasulullah    (ittibā’  Rasūl  Allah), Nabi  terakhir  yang diutus Allah , sebagaimana firman-Nya:                     “Katakanlah:   “Jika  kalian  (benar-benar)   mencintai  Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Āli ’Imrān [3]: 31) Keyword:  Ittiba’, Konsep al-Ittiba’