PERSPEKTIF AL-QUR‘AN TENTANG KONSEP AL-TADABBUR
Abstract
Dalam beberapa ayat –tepatnya pada empat ayat– dinyatakan bahwa di antara tujuan utama diturunkannya al-Qur‘an sebagai wahyuAllah yang terakhir sehingga harus menjadi satu-satunya pedoman hidup beragama yang benar di sisi-Nya adalah untuk dilakukan proses tadabbur terhadapnya, yaitu tadabbur al-Qur‘an. Dalam hal ini Allah berfirman: “Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat- Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [Q.S. Shâd [38]: 29] “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur‘an? Kalau sekiranya al-Qur‘an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya.” [Q.S. al-Nisâ‘ [4]: 82] Karena itu, termasuk hal yang sangat urgen dalam kajian Islam secara general-makro dan secara spesifik-mikro dalam diskursus ilmu al- Qur‘an dan Tafsirnya adalah memahami konsep tadabbur al-Qur‘an tersebut berdasarkan perspektif al-Qur‘an itu sendiri, dengan berlandaskan kepada interpretasi otoritatif dari para mufassirnya. Keyword: tadabbur, konsep tadabbur al-Qur‘ân