Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi
Abstract
Daphnia (udang-udangan) merupakan hewan standar Internasional yang layak dan sering digunakan dalam pengujian kualitas air. Salah satu persyaratan sebagai hewan uji diantaranya adalah, bahwa hewan tersebut dapat dikultur dalam kondisi laboratorium. Oleh sebab itu diperlukan studi awal tentang kultur Daphnia di Laboratorium Riset Lingkungan di FPMIPA, UPI. Studi ini bertujuan untuk (1) menentukan jumlah neonate (umur < 24 jam) yang dihasilkan oleh satu gravid female Daphnia dalam 250 ml medium dan (2) menentukan tingkat kesintasan 10 neonate selama 3 hari dalam 3 medium (10 mL) yang berbeda (air tawar buatan, air sumur dan air PDAM). Experimen ini dilakukan masing-masing dengan 5 kali ulangan. Hasil yang diperoleh bahwa rata-rata jumlah neonate yang dihasilkan dari satu induk Daphnia pada hari ke 2 dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM berturut-turut adalah 14; 13; dan 11. Sedangkan rata-rata jumlah neonate yang mampu bertahan dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM adalah 8.5-10 ekor. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Daphnia dapat dikultur di laboratorium dan neonate yang dihasilkan mengalami tingkat kesintasan lebih dari 80% hingga hari ke 3 dengan menggunakan ketiga medium yang berbeda. Sehingga neonate layak digunakan dalam uji hayati metode statis tanpa pakan dan oksigen.