Antibakteri dari Bulu Babi (Diadema setosum) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Abstract

Bulu babi (Diadema setosum) merupakan biota perairan yang memiliki nilai gizi tinggi. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh bulu babi memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aktivitas antibakteri dari ekstrak duri, badan dan gonad Bulu Babi. Metode penelitian yaitu metode eksploratif dan dianalisis secara deskriptif, melalui tahapan ekstraksi dengan pelarut etanol dan uji sensitivitas dengan metode difusi Kirby-bauer. Bulu babi diperoleh dari Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia. Dari ketiga ekstrak bulu babi, ekstrak gonad memiliki aktivitas antibakteri tertinggi pada konsentrasi 80% dengan zona hambat 8,5 mm terhadap bakteri Escherichia coli dan konsentrasi 80% dengan zona hambat 14 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dan didapatkan 3 isolat  bakteri dari duri bulu babi dan isolat  yang didapatkan adalah koloni putih kekuningan termasuk basil gram positif, koloni putih termasuk basil gram positif dan basil gram negatif serta koloni kekuningan yang termasuk basil pendek gram positif. Isolat 1 lebih efektif  terhadap S. aureus dengan zona hambat 11 mm. Isolat 2 lebih efektif terhadap E. coli dengan zona hambat 11 mm. Isolat 3 memiliki zona hambat yang hampir sama antara kedua bakteri uji.