ETIKA PENGGUNAAN MEDIA MASSA DALAM PERSPEKTIF HADÎTS
Abstract
Pada zaman sekarang, media massa menjadi arus utama dalam proses komunikasi dan informasi. Oleh karena itu, penggunaannya harus diperhatikan. Sebagai Muslim, segala tindak tanduk Nabi harus menjadi pedoman dalam hidup. Dengan demikian, penggunaan alat komunikasi pun harus mencontoh pada Nabi. Hadîts-ẖadîts dan praktek komunikasi pada zaman Nabi merupakan sumber yang dapat dijadikan pedoman baik aturan atau kode etik dalam menggunakan media massa.Dalam penelitian ini, digunakan kutub al-Sittah dan buku Sirah Nabawiyahkarya al-Mubarakfury sebagai sumber data. Di samping itu, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif mawdhû′î yaitu untuk menganalisis dan menggambarkan suatu hasil penelitian berdasarkan tema tertentu.Setelah dilakukan pengkajian pada Kutub al-Sittah dan buku Sirah Nabawiyah karya Shafiyyurahman al-Mubarakfury ditemukan enam ẖadîts (3 riwayat Muslim, 2 riwayat Bukhârî dan 1 riwayat Tirmidzî) serta empat prkatek komunikasi pada zaman Nabi yaitu penggunaan surat, syair, periwayatan ẖadîts dan pengiriman utusan. Dari segi kualitas, dapat dinilai terdapat 5 ẖadîts shaẖîẖ dan 1 ẖadîts ẖasan. Sedangkan dari segi kandungan ẖadîts dan empat praktek komunikasi dalam Sirah dapat disimpulkan bahwa etika penggunaan media massa bisa dilihat dari tiga aspek yakni komunikasi, pesan dan media yang digunakan. Pada aspek komunikasi (mencakup penerima dan penyampai informasi) diharuskan memperhatikan keimanan seseorang, bersikap selektif, jujur dan netral. Sementara itu, pesan yang disampaikan harus bersifat benar, proporsional, mencantumkan sumber informasi dan disampaikan secara etis. Sedangkan terkait media, Nabi SAW memberikan kebebasan dalam menggunakan media apa saja untuk menyampaikan informasi sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi masyarakat.