Menderadikalisasi Faham Radikal Melalui Pendidikan Multikultur dan Karakter Lokal di Lampung

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang menderadikalisasi  faham  radikal melalui   pendidikan mutikultur dan karakter lokal di Lampung. Indonesia sedang dihadapkan pada krisis multidemensial. Hal ini dicirikan oleh membudayanya praktek KKN (Korupsi, kolosi, Nepotisme), konflik (antar etnis, agama, politisi, tawuran remaja, tawuran antar warga), meningkatnya kriminalitas. Bangsa Indonesia seolah telah kehilangan karakter sebagai bangsa yang santun dalam berperilaku. Kearifan lokal atau local wisdom yang kaya dengan pluralitas, toleransi dan gotong royong, seolah telah berubah wujud menjadi hegemoni kelompok-kelompok baru yang saling mengalahkan. Dalam masyarakat Lampung, terdapat pandangan hidup  yang menjadi “way of lfe” yang diegang dan dipedomani serta digunakan  dalam kehidupan dan dalam kehidupam sehari-hari yaitu yang dikenal dengan istilah “piil pesenggiri”. Keberadaan Piil Pesenggiri sebagai kearifan lokal masyarakat adat setempat patut untuk ditelusuri nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Persoalannya adalah untuk saat ini, nilai-nilai Piil Pesenggiri ini termasuk budaya lokal dan tradisi yang lain telah terreduksi dengan gencarnya gelombang globalisasi. Fokus artikel ini adalah: Bagaimana menderadikalisasi faham radikal melelui penerapan pendidikan multikultur ka pada jejang pendidikan berbasis kultural (culture based caraktar) pada masyarakat Lampung? Bagaimana nilai–nilai Islam pada filosofi masyarakat ulun lampung ( local wisdom) dalam menderadikalisasi faham radikal?