Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika
Abstract
This study aims to determine the difference in the improvement of science process skills of physics teacher candidates after applied inquiry and conventional learning. This research uses the experimental method with quasi-experimental design and non-equivalent control group design. The results showed science process skills’ gain in the classroom applied inquiry learning is 38.09 while in the classroom applied conventional learning is 17.86. The result of the independent sample t-test shows that the significance is 0.004 less than 0.05. This indicates that H0 rejected and Ha accepted, so there is a difference in the improvement of science process skills of physics teachers in the classroom which is applied inquiry and conventional learning. N-Gain (g) in the experimental class is 0.65 with moderate interpretation and in the control class is 0.27 with low interpretation. The existence of such differences indicates that inquiry learning can improve the science physics teacher process skills.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika setelah diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk quasi eksperimen dan rancangan non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains pada kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri adalah 38,09 sedangkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional adalah 17,86. Hasil uji t independent sampel menunjukkan angka signifikansi yaitu 0,004 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika di kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. N-Gain (g) pada kelas eksperimen adalah 0,65 dengan interpretasi sedang dan pada kelas kontrol adalah 0,27 dengan interpretasi rendah. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri mampu meningkatkan keterampilan proses sains guru fisika.