PEMBERDAYAAN REMAJA DESA WISATA BENDOSARI KECAMATAN PLANTUNGAN KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN KEPEMANDUWISATAAN

Abstract

AbstractThe success of tourism village development is influenced by many factors. The involvement of the community and all the supporting elements in developing the tourism village becomes the main factor in determining the success of the tourism village itself. Therefore, community empowerment becomes an alternative solution as an effort to develop tourism village. Bendosari village located in Plantungan District, Kendal Regency is a tourist destination that begins ogled by the tourists because this village has an interesting tourism potential named Curug Jeglong. it is surrounded by pine forests around it. The most enabling empowerment for Bendosari Village teenagers to support the success of a tourism village development is a tour guide. However, the knowledge and skills that the teenagers have in terms of guidance and English for tour guide is very limited, so it is necessary to conduct guidance and English training for tour guides. The methods used in this training were lecture, discussion, question and answer, drilling, and role play. The results achieved from this activity are 1) the understanding of training participants on the guided tourism improve and 2) from English-language training for tour guide, simple English expressions have been mastered. Keywords: teenager empowerment, tourism village, tour guideAbstrakKeberhasilan pengembangan desa wisata dipengaruhi oleh banyak faktor. Pelibatan masyarakat dan semua elemen pendukung dalam mengembangkan desa wisata menjadi faktor utama penentu kesuksesan desa wisata itu sendiri. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi solusi alternatif sebagai upaya untuk mengembangkan desa wisata. Desa Bendosari yang terletak di wilayah Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal merupakan destinasi wisata yang mulai dilirik oleh para wisatawan karena desa ini memiliki potensi wisata yang menarik bernama Curug Jeglong yang dikelilingi hutan pinus di sekelilingnya. Pemberdayaan yang paling memungkinkan bagi remaja Desa Bendosari untuk menunjang keberhasilan pengembangan desa wisata adalah pemandu wisata. Namun, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki remaja dalam hal keepemanduwisataan dan bahasa Inggris bagi pemandu wisata sangat terbatas, sehingga perlu diadakan pelatihan kepemanduwisataan dan bahasa Inggris bagi pemandu wisata. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, drilling, dan role play. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini, yaitu pemahaman peserta pelatihan tentang kepemanduwisataan meningkat. Dari kegiatan pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu wisata, kemampuan bahasa Inggris sederhana telah mereka kuasai dengan baik.Kata Kunci: pemberdayaan remaja, desa wisata, pemandu wisata