REWARD DAN PUNISHMENT PADA MAJELIS TAKLIM MASJID TUANKU TAMBUSAI RT 04 RW 07 DESA BALAI MAKAM, KECAMATAN BATHIN SOLAPAN, KABUPATEN BENGKALIS

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh kepedulian peneliti terhadap keberlangsungan lembaga majelis taklim yang dewasa ini pada umumnya kegiatan di dalamnya banyak yang belum sesuai dengan aturan yang ada, bahkan sifatnya monoton. Majelis Taklim Masjid Tuanku Tambusai yang penulis jadikan tempat penelitian, menerapkan reward dan punishment untuk meningkatkan keaktifan bagi jemaahnya, khususnya terhadap kehadiran dan keikutsertaan dalam semua kegiatan yang ada di majelis taklim tersebut. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan keaktifan jemaah setelah penerapan reward dan punishment dari 42% menjadi 69%. Penelitian dilakukan kurang lebih selama tiga bulan dengan jumlah sampel 33 orang. This study was conducted because the researcher concern on the continuity of the institution of Majelis taklim today. It is generally the activities in which many are not in accordance with existing rules and even monotonous. Majlis Ta'lim Tuanku Tambusai Mosque which the author made the place of research, apply rewards and punishment to increase the activity for its Jemaah especially on the presence and participation in all activities in the Majlis Ta'lim. The researcher concluded that the increase of the activity of the Jemaah after the application of reward and punishment from 42% to 69%.  The study was conducted approximately for three months with a sample size of 33 people.