PENGARUH PENERAPAN INVESTIGASI KELOMPOK DIBANTU DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA YANITAS PALEMBANG

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan pelajaran PAI, sehingga siswa malas ketika jam pelajaran PAI berlangsung, guru tidak menggunakan model dan media pembelajaran yang kreatif, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI rendah. Penelitian eksperimen ini dilakukan di SMA Yanitas Palembang untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah menerapkan investigasi kelompok dibantu dengan multimedia interaktifdalam pembelajaran PAI. Selain itu, untuk mengetahui perbedaanhasil belajar kognitif dan afektif siswa kelas eksperimen yang menerapkan investigasi kelompok dibantu dengan multimedia interaktifdan kelas kontrol yang menerapkan investigasi kelompok dibantu dengan media konvensionalbaik sebelum maupun setelah proses pembelajaran PAI di SMA Yanitas Palembang. Adapun penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling. Setelah dilakukan pengundian diperoleh kelas XI IPA sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 11 siswa dan kelas XI IPS sebagai kelas kontrol yang berjumlah 12 siswa. Untuk memperoleh data penelitian, peneliti menggunakan teknik tes, non tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah uji Mann-Whitneydengan program Statistical Product and Service Solution(SPSS). Dengan demikian, hasil eksperimen yang peneliti lakukan menunjukkan hasil sebagai berikut: Pertama, pre-test hasil belajar kognitif atau asymptotic significance untuk uji dua sisi lebih kecil dari 0,05 (0,006 < 0,05), dengan demikian H0 ditolak. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai beda rata-rata pre-test hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 7,67. Kedua, pre-test hasil belajar afektif atau asymptotic significance untuk uji dua sisi lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05), dengan demikian H0 ditolak. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai beda rata-rata pre-test hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 10,97. Ketiga, post-test hasil belajar kognitif atau asymptotic significance untuk uji dua sisi lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05), dengan demikian H0 ditolak. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan antara post-test hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai beda rata-rata post-test hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 8,34.Keempat post-test hasil belajar afektif atau asymptotic significance untuk uji dua sisi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dengan demikian H0 ditolak. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan antara post-test hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai beda rata-rata post-test hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 11,15.