MANAJEMEN KONFLIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM DAN PROBLEMATIKANYA: STUDI KASUS DI FAKULTAS DAKWAH UIN-SUKA YOGYAKARTA

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh: pertama, ada yang berpandangan bahwa konflik sudah menjadi hukum alam. Oleh karena itu, tidak dapat dihilangkan karena manusia diciptakan dalam kedaan berbeda-beda kepentingan Sebaiknya konflik dikelola sehingga membawa keuntungan bagi kelompok dan oragnisasi. Kedua, Konflik yang terjadi Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ketiga, peran pemimpin dalam mengelola konflik di Fakutas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan mengambil lokasi di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan reduksi data, triangulasi, display data dan kesimpulan data. Sehingga data yang terkumpul dikelompokkan dengan cara memilah dan memilih data yang akan digunakan, kemudian data yang ada diperiksa kembali dengan cara membandingkan data hasil observasi, dokumentasi dan data hasil wawancara. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk yang sesuai sehingga mudah dibaca dan dipahami. Kemudian data dianalisis dan diambil kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) konflik adalah realitas yang tidak mungkin dapat dihindari seratus persen dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sikap yang dapat diambil bukan menghindari konflik yang ada secara terus menerus, akan tetapi harus menghadapi dan dicoba dicari jalan penyelesaiannya. Disinilah perlunya manajeman konflik, bagaimana mencari solusi yang tepat menyelesaikan konflik sebuah konflik. 2) indikasi konflik yang terjadi di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunana Kalijaga adalah perbedaan pendapat antara dekan dan dosen Fakultas Dakwah terkait dengan kebijakan perubahan nama Fakultas Dakwah menjadi Dakwah Dan Komunikasi. Akan tetapi kalau dicermati lebih jauh, salah satu faktor ketidakcocokan tersebut adalah kerana perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. 3)menghadapi konflik semacam ini, maka cara yang ditempuh adalah dengan mempersatukan dan perundingan (kompromi), dari kedua metode yang ditempuh ternyata tidak mampu menyelesaikan konflik. Oleh karena itu cara yang ditempuh dalam penyelesaian konflik ini adalah dengan cara naik banding yaitu meneruskan permasalahan tersebut pada pimpinan yang lebih tinggi yakni Rektor UIN-SUKA Yogyakarta untuk mendapatkan penyelesaian.