Studi Pemikiran Islam dalam Islam Melayu Nusantara (Kajian Sosial, Intelektualisme dan Kontekstual Budaya)

Abstract

Globalisasi akan menjadi ancaman dan dianggap masih mengancam-terhadap jati diri Melayu jika kita tidak mampu memahami jati diri Melayu secara benar dalam konteks Melayu yang inklusif. Dengan meletakkan Melayu dalam paradigma inklusif, maka jati diri Melayu akan mampu menyerap nilai-nilai positif dari globalisasi dan mengatasi ekses negatifnya. Menghadapi tantangan sekaligus ancaman kebudayaan global, maka diperlukan sebuah landasan yang kokoh. Landasan kokoh ini dibangun melalui penanaman rasa kepercayaan diri   dan kebanggaan terhadap kebudayaan lokal yang dimiliki. Di tengah arus multikulturalsme era global ini, kebudayaan Melayu yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai Islam bukan hanya harus dipertahankan, tetapi juga harus dikembangkan,  hal  ini dapat  dilakukan  dengan  melakukan  penyesuaian  dan aktualisasi sesuai dengan perkembangan zaman.