Enigma Kejahatan dalam Sekam Filsafat Ketuhanan
Abstract
Artikel ini membahas tentang problematika kejahatan dalam kaitannya dengan keberadaan Tuhan. Kejahatan yang kerap dihadapi manusia dalam hidup menjadi persoalan yang coba diruntut berdasar perspektif filsafat ketuhanan. Dalam artikel ini, adanya kejahatan yang terdapat di dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia, menghadirkan pertanyaan mendasar tentang keberadaan Tuhan. Tuhan yang diyakini sebagai Yang Maha Baik dihadapkan dengan realita kejahatan dalam kontestasi ide filosofis. Terdapat empat tema pembahasan yang berawal dari pertanyaan-pertanyaan filosofis perihal relasi kejahatan dengan ketuhanan, yaitu: apa itu teodise? Apa itu kejahatan? Beranjak dari pertanyaan tersebut, penulis mendapati bahwa kejahatan merupakan suatu kenyataan yang disebut dengan enigma. Kenyataan enigmatik yang dihadapi manusia dalam kehidupan tersebut memposisikan manusia sebagai subjek yang rentan (vulnerable subject) tatkala berhadapan dengan kejahatan. This article discusses about the problematics of crime in relation to the existence of God. Crimes that are often faced by humans in life have been problems that try tracing based on existence of god perspective. In this article, the crimes contained in the history of human life, presents a fundamental question about the existence of God. God is believed to be the Most Good confronted with the reality of crime in the contestation of philosophical ideas. There are four discussion themes which start from the philosophical questions regarding the relationship with Divinity crime, namely: what is it theodicy? What is crime? Moving on from these questions, the authors found that the crime is a reality called the Enigma. The fact of the Enigmatic faced by humans in the life has been positioned that humans as a vulnerable subject whenthey are dealing with crime.