Konsep Ketuhanan (T’ien) dan Relevansinya dengan Pembentukan Etos Kerja dalam Ajaran Kong Hu Cu (Konfusius)
Abstract
Artikel ini membahas konsep Ketuhanan Konfusius yang berkaitan dengan etika kerja para penganutnya. Konsep ketuhanan yang dianalisa berdasar pada perspektif Filsafat, kemudian ditarik kepada realita tindakan sosial penganut ajaran Konfusius, dengan menggunakan data yang diperoleh berupa semangat kerja dan pemenuhan kebutuhan hidup para penganut pandangan hidup ini. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa konsep ketuhanan yang terdapat dalam ajaran Konfusius adalah paradigma fungsional. Dalam keyakinan tersebut, relasi antara Tuhan dan manusia didasarkan pada nilai fungsi. Tuhan diyakini berdasar pada peranannya terhadap kehidupan manusia. Begitupun sebaliknya, manusia diyakini berperan dalam pemenuhan keinginan Tuhan. Sehingga dalam ibadahnya yang paling menonjol adalah ritual korban. Semakin banyak korban yang dipersembahkan, maka kehidupanpun akan semakin subur dan makmur. Berdasarkan paradigma demikian, para penganut Konfusius kemudian mempunyai semangat kerja tinggi. Dengan tujuan selain pemenuhan kebutuhan hidup, juga merupakan usaha pemenuhan kebutuhan spiritual dalam rangka ibadah kepada T’ien (Tuhan). This article discusses the concept of God Confucius relating to the work ethic of its adherents. The concept of God that is analyzed based on the perspective of philosophy, then pulled to the reality of social action adherents of Confucianism, using the data obtained in the form of morale and subsistence adherents of this view of life. Based on this research, it was found that the concept of God contained in the teachings of Confucius is the functional paradigm. In that belief, the relationship between God and man is based on the value of the function. God is believed, based on its role in human life. Vice versa, humans are believed to play a role in the fulfillment of God's will. Thus, in the worship of the most prominent is the ritual sacrifice. The more sacrifices be offered, the more fertile and prosperous life will be. Based on such a paradigm, the Confucians then have a high morale. For purposes other than the needs of life, is also a spiritual business needs in order to the worship to T'ien (God).