Paradigma Integralistik dan Toleransi Umat Beragama di Kota Palembang
Abstract
Paradigma integralistik dalam konteks kajian toleransi umat beragama, dimaknai sebagai paham dan konsep hubungan antar umat beragama yang toleran. Dalam paradigma integralistik, upaya mewujudkan toleransi umat beragama memerlukan kerjasama dan peran dari semua pihak, termasuk pemerintah dan tokoh agama. Hal ini karena, agama dan Negara merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat tidak dipisahkan. Keduanya merupakan dua lembaga yang menyatu (integrated). Ini juga memberikan pengertian bahwa Negara merupakan suatu lembaga politik dan sekaligus lembaga agama. Konsep ini menegaskan kembali bahwa Islam tidak mengenal pemisahan antara agama dan politik atau Negara. Konsep seperti ini sama dengan konsep teokrasi. Toleransi umat beragama dibangun dalam beberapa aspek paradigma integralistik. Aspek-aspek tersebut yakni: toleransi dalam aspek ekonomi. Toleransi dalam aspek budaya. Toleransi dalam aspek sosial keagamaan.