PENGARUH JENIS TEGAKAN TERHADAP KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BAWAH DI HUTAN SAPEN KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN

Abstract

Penelitian keanekaragaman tumbuhan bawah dilakukan di Hutan Lindung Blok Sapen Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tegakan terhadap komposisi dan keanekaragaman tumbuhan bawah di Hutan Sapen. Terdapat tiga stasiun pengambilan sampel berdasarkan jenis tegakan yang ada, yaitu stasiun 1 (dibawah tegakan mahoni), stasiun 2 (dibawah tegakan pinus), dan stasiun 3 (tanpa tegakan). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode line transect. Dalam setiap stasiun pengamatan terdapat 70 plot pengamatan seluas 2x2 m2 sepanjang jalur line transect. Jumlah total spesies yang ditemukan di tiga stasiun pengamatan adalah 137 spesies dari 43 famili. Keanekaragaman tumbuhan bawah di hutan Blok Sapen bedasarkan indeks keanekaragaman (H’) tertinggi ada pada stasiun 1 (3,6518), kemudian stasiun 3 (tanpa tegakan) (3,54775), dan stasiun 2 ( 2,988). Struktur dan komposisi tumbuhan bawah Berdasarkan INP, pada stasiun 1 lima urutan teratas tumbuhan bawah yang mendominasi adalah Paspalum conjugatum, Athyrium sp, Pasphalum commersonii, Centrocema pubescens, dan Adiantum sp. Pada stasiun 2 adalah Pasphalum commersonii, Imperata cylindrica, Centrocema pubescens, Pennisetum purpureum, dan Axonopus enapositus, dan pada stasiun 3 adalah Desmodium triflorum, Imperata cylindrica, Axonopus sp, Juwawutan, dan Mimosa pudica. Jenis tegakan yang berbeda mempengaruhi iklim mikro yang berbeda pada lantai hutan, menyebabkan kondisi lingkungan (pH, suhu, kelembapan tanah, kelembapan udara, dan intensitas cahaya) berbeda. Selain itu zat alelopati dan kecepatan dekomposisi serasah, juga berperan serta dalam menentukan komposisi dan keanekaragaman tumbuhan bawah.