PENGEMBANGAN POTENSI LAHAN KAPAS Di KABUPATEN LAMONGAN MENGGUNAKAN GIS

Abstract

Kapas merupakan tanaman serat yang penting di dunia. Serat utama dari tanaman kapas adalah rambut biji yang panjang, yang digunakan untuk membuat benang dan dipintal dalam pabrik tekstil, baik digunakan sendiri atau dikombinasi dengan tanaman lain, serat binatang atau serat sintetik. Serat kapas juga dibuat menjadi produk lain seperti benang jahit, tali dan jaring ikan. Potongan tekstil kapas dan kain digunakan dalam industri kertas untuk menghasilkan kertas tulis, buku dan kertas gambar. Serat pendek diproses menjadi produk-produk seperti kertas, benang, hiasan dinding, bahan peledak, plastik dan film fotografi. Bubur kertas serat pendek dibuat menjadi berbagai tipe kertas, tergantung pada kualitasnya. Serat pendek juga digunakan untuk memproduksi selulosa dan dan bahan pelekat. Tujuan Pengembangan Potensi Tanaman Kapas di Kabupaten Lamongan adalah Melakukan analisis kemampuan tanah di Kabupaten Lamongan, Melakukan analisis kesesuaian lahan untuk perkebunan kapas di Kabupaten Lamongan dan Melakukan analisis ketersediaan lahan dan arahan pengembangan perkebunan kapas di Kabupaten Lamongan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan analisis kemampuan lahan dan kesesuaian lahan. Mengacu pada SK Mentan No. 837/KPTS/UM/II/1980, maka di kabupaten Lamongan didapatkan 3 jenis kawasan, yaitu: Kawasan budidaya tanaman semusim/permukiman (79,19805139 ha), Kawasan budidaya tanaman tahunan (94,78127083 ha), Kawasan penyangga (7,300677751 ha). Kesesuaian lahan untuk tanaman kapas di kabupaten Lamongan ada 3 yaitu yang sesuai (48,419851 ha), sedangkan lahan yang tidak sesuai (3,379215 ha) dan cukup sesuai (129,480872 ha). Lahan untuk tanaman kapas yang eksisting atau yang sudah ada yaitu seluas 26,048673 ha, sedangkan lahan untuk pengembangan yaitu seluas 16,660723 ha.