Usia pasien kaitannya dengan klinikopatologi Squamous Cell Carcinoma (SCC) rongga mulut

Abstract

Latar Belakang : Squamous Cell Carcinoma (SCC) rongga mulut merupakan neoplasma maglina yang berkembang dari keratinosit suprabasal maglina. Karsinoma sel skuamosa rongga mulut disebabkan oleh rokok, konsumsi alkohol, faktor genetik (mutasi p53) maupun infeksi human papillomavirus. Penelitian mengenai Squamous Cell Carcinoma (SCC) rongga mulut di Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia pasien dengan gambaran klinikopatologi Squamous Cell Carcinoma (SCC) rongga mulut. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data penelitian diperoleh berupa data demografi yaitu usia pasien, serta gambaran klinikopatologi yang berupa data stadium dan diferensiasi dari pasien Squamous Cell Carcinoma (SCC) rongga mulut. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Berdasarkan data demografi 22 orang pasien Squamous Cell Carcinoma (SCC) rongga mulut sebanyak 59,09% berjenis kelamin laki-laki dan 40,91% adalah perempuan dengan rentang usia kurang dari sama dengan 60 tahun yaitu sebesar 81,82% sedangkan sisanya adalah berusia lebih dari 60 tahun. Gambaran klinikopatologi pasien SCC dengan usia ≤60 tahun, sebanyak 59,09% stadium III, 13,64% stadium II dan 27,27% stadium I dengan 44,44% memiliki derajat diferensiasi yang baik, 11% sedang, 27,78% pasien buruk dan sisanya tidak teridentifikasi. Pasien dengan usia >60 tahun sebanyak 50% ditemukan pada stadium II dan 50% stadium III dengan 50% memiliki derajat diferensiasi baik, dan 50% buruk. Kesimpulan : Tidak ada kaitan antara usia pasien dengan stadium dengan gambaran klinikopatologi pada Squamous Cell Carcinoma (SCC) rongga mulut. Hal ini dikarenakan kondisi internal dalam tubuh dari setiap orang yang berbeda-beda. Kata Kunci : Squamous Cell Carcinoma, Usia, klinikopatologi, stadium.