Hubungan Pengendalian Jentik Berkala dengan Kejadian Kasus DBD di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi
Abstract
Hubungan Pengendalian Jentik Berkala Dengan Kejadian Kasus DBD Di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi Ratna Sari Dewi1 Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKES Harapan Ibu Jambi, Indonesia1 Abstrak Latar belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, yang Masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes misalnya Aedes aegypty atau Aedes albopicitius. Pada tahun 2015 di wilayah kerja puskesmas kebun handil kota Jambi terdapat sebanyak 34 kasus DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat Hubungan pengendalian Jentik Berkala 3 M Plus, Pemberian Abate, dan Pengendalian biologi (ikan pemakan jentik). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Case control. Sampel dalam penelitian ini dengan perbandingan 1:1 sebanyak 34 kasus dan 34 Kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian di analisis secara univariat dan bivariat. Hasil: Diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara yang melakukan kegiatan 3M Plus dengan kejadian demam berdarah dengue (P- Value = 0,015) dan OR = 3,877 yang artinya adalah, responden yang tidak melakukan kegiatan 3M plus berisiko terkena DBD 3,877 kali lebih besar jika dibandingkan dengan responden yang melakukan 3M plus, ada hubungan bermakna menaburkan bubuk abate dengan kejadian DBD (P-value=0,028) dan OR=3,429 yang artinya adalah responden yang tidak menaburkan bubuk abate pada penampungan air memiliki risiko 3,429 kali lebih besar untuk terkena DBD dibandingkan dengan responden yang menaburkan bubuk abate pada penampungan air selanjutnya tidak ada hubungan antara memelihara ikan pemakan jentik dengan kejadian demam berdarah dengue (P-value=0,537) dan OR=1,765 yang artinya tidak memlihara ikan pemakan jentik merupakan faktor risiko terjadinya DBD. Kesimpulan: Kepada petugas kesehatan agar lebih meningkatkan program promosi tentang upaya pencengahan dan penanggulangan DBD kepada masyarakat secara intensif, meningkatkan kegiatan survey jentik dan memberikan bubuk abate kepada masyarakat sebagai upaya kewaspadaan dini terhadap kejadian DBD. Bagi masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kegiatan 3 M Plus dan pelaksanaan PSN-DBD secara mandiri dan teratur agar dapat mengurangi keberadaan jentik. Kata Kunci : Pengendalian Jentik Berkala, Kejadian DBD Abstract Background: Hemorrhagic Fever disease (DHF) is a disease caused by dengue virus, the human circulatory by mosquitoes of the genus Aedes, particularly Aedes aegypty or albopicitius. In 2015 in Handil Garden health care centers, Jambi city, Indonesia there are 34 dengue cases. The objective of this study is to identify the relationship between larva control Periodic 3 M Plus, Giving Abate, and control of biological (fish-eating larvae) with dangue cases. Method: This research was quantitative with case control study. The sample in this study with a ratio of 1:1 as many as 34 cases and 34 controls. while data collected by interviewed. Research results from the univariate and bivariate analysis. Results: The survey results showed that there was a significant association between conducting 3M Plus with the incidence of dengue hemorrhagic fever (P Value = 0,015) and OR = 3.877 that means is, respondents who did not do the activities at risk of dengue 3M plus 3.877 times greater than with respondents who did 3M plus, significant association dusted abate the incidence of dengue (P-value = 0.028) and OR = 3,429 which means it is the respondents who do not used abate the water reservoirs at risk 3,429 times more likely to develop DHF compared with respondents were dusted abate the water reservoir subsequently there is no significant between maintaining fish-eating larvae with the incidence of dengue hemorrhagic fever (P-value = 0.537) and OR = 1.765, which means no maintaining fish larvae is a risk factor for DHF. Conclusion: Health workers in order to further enhance the promotion program on dengue prevention efforts and intensively to the community, increasing the larva surveys and provide abate powder to the public as early awareness on the incidence of dengue. For the people expected more attention to activities 3 M Plus and implementation of PSN-DBD independently and regularly in order to reduce the presence of larvae. Keywords: Periodic Control of larva, Hemorrhagic Fever disease (DHF)