UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Abstract

Salah satu tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah bagaimana cara mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sehingga siswa mampu menguasai dan memahami apa yang diajarkan oleh gurunya. Kegiatan belajar mengajar saat ini umumnya berjalan kurang efektif. Kekurang efektifan tersebut ditandai dengan ketidaktuntasan nilai para siswa yang dilihat dari KKM mata pelajaran kimia. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi cara mengajar guru dari berbagai bidang studi, terutama bidang studi kimia. Pada umumnya, guru mengajar materi kimia dengan menggunakan pendekatan konvensional yakni metode ceramah dan mencatat di papan tulis. Dari permasalahan di atas, inovasi dalam model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa perlu diterapkan oleh guru untuk mencapai indikator pemahaman konsep siswa. Alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Inovasi pembelajaran yang baru diterapkan nantinya mampu memberikan warna baru dalam pembelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam belajar kimia di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Tembilahan melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data tentang aktivitas dan hasil belajar kimia siswa setelah proses pembelajaran. Alat pengumpul data pada penelitian ini berupa (1) lembar pengamatan, lembar pengamatan ini ditujukan untuk mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa dan guru, interaksi siswa dan guru serta kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung; (2) tes hasil belajar kimia, tes diberikan pada ulangan harian I dan ulangan harian II.Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa dari skor dasar siswa yang mencapai KKM ada 7 orang (29,16%), ulangan harian I, siswa yang mencapai KKM ada 13 orang (54,16%) danulangan harian II, siswa yang mencapai KKM ada 18 orang (75,00%). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan frekuensi siswa yang mencapai KKM 75 dari skor dasar ke ulangan harian I, dan dari ulangan harian I ke ulangan harian II. Dengan kata lain, keadaan setelah tindakan menjadi lebih baik sehingga tindakan dikatakan berhasil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.