HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ACCEPTANCE DENGAN MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN NURUL HUDA SINGOSARI MALANG

Abstract

Sudah menjadi kewajiban seluruh umat islam untuk mempelajari dan memahami ayat-ayat al-Qur’an, karena al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat islam yang diyakini kebenarannya, karena di dalamnya terdapat kandungan-kandungan hukum yang mengatur tata hidup manusia. Di dalam agama islam semua kejadian-kejadian yang ada didunia ini telah termaktub dalam al-Qur’an sebagai Kalam Allah yang harus dipelajari dan dimengerti oleh setiap umat islam sebagai pedoman hidup dalam melakukan aktifitas sehari-hari serta untuk memahami dan mengetahui lebih jauh tentang peristiwa yangterjadi di  dunia ini. Untuk menjaga ke-outentikan al-Qur’an yaitu dengan menghafalkan dan mengamalkan isi al-Qur’an tersebut. Dalam islam al-Qur’an mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, karena Al-Qur’an selain sebagai kitab suci bagi orang islam juga sebagai sumber hukum yang pertama dan sebagai rujukan untuk menuntaskan perselisihan. Peneliti menjelaskan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari beberapa faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikisnya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit. Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas. Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik islam atau asing, yang seluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan ke- sehatan psikis seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagai- mana berbagai penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran al-Qur’an al-Karim dalam meningkatkan keterampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan pengaruh yang positif dari hafalan al-Qur’an untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.