PENGARUH LAMA PEREBUSAN KULIT TELUR PADA PEMBUATAN BUBUK SUPLEMEN KALSIUM

Abstract

Telur merupakan makanan yang banyak di konsumsi di indonesia. Bukan hanya untuk konsumsi telur juga di gunakan dalam proses produksi berbagai macam roti dan kue, itu menjadikan tingkat limbah dari kulit telur semakin meningkat. Dengan adanya upaya pemanfaatan limbah berupa kulit telur menjadi produk pangan dapat mengurangi jumlah limbah pada industry berbahan baku telur. Penelitian ini meneliti tentang prosentase lama perebusan bubuk kulit telur bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Tunggal non factorial. Terdapat 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Analisis data menggunakan metode ANOVA apabila ada pengaruh dilanjutkan dengan uji BNT 5% untuk mencari beda nyata antara substitusi bubuk cangkang telur. Pengamatan yang dilakukan meliputi uji kadar kalsium dan uji organoleptik rasa, warna dan aroma. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata kadar kalsium bubuk kulit telur diperoleh 131.451,16. Kadar kalsium terendah diperoleh pada bubuk perlakuan T0 (Tanpa perebusan), sedangkan kadar kalsium tertinggi diperoleh pada bubbuk perlakuan T4 dengan lama perebusan 60 menit. Hasil perhitungan indeks efektifitas menunjukkan kombinasi perlakuan terbaik pada pada T0 (Tanpa perebusan) yaitu rasa dengan nilai 3,25%, aroma dengan nilai 3,3%, warna dengan nilai 3,75%.