ANALISIS USAHA TERASI UDANG DI DESA TAMBAKLEKOK KABUPATEN PASURUAN

Abstract

Potensi kelautan dan perikanan Kabupaten Pasuruan meliputi wilayah perairan laut yang mencapai sekitar 48 km mulai Kecamatan Nguling, Lekok, Rejoso, hingga Bangil. Desa Tambaklekok merupakan desa pesisir di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, dikenal sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, seperti kerupuk ikan, keripik ikan, petis ikan, ikan asin, ikan asap, terasi, dan lain-lain. Terasi memiliki nilai ekonomis tinggi. Penduduk Desa Tambaklekok yang mata pencaharian sebagai nelayan mencapai 45% dari jumlah total penduduk, dan hanya ada 5 (lima) kepala keluarga yang memiliki usaha pembuatan terasi. Hal ini mengindikasikan wilayah Tambaklekok berpotensi bagi pengembangan usaha pembuatan terasi.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi kelayakan usaha pembuatan terasi udang di Desa Tambaklekok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dengan melakukan pendekatan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan pendekatan harga produksi, Break Even Point (BEP), R/C Ratio (Return Cost of Ratio), B/C Ratio (Benefit Cost of Ratio).Hasil analisis finansial diketahui bahwa dari perhitungan rata-rata nilai R/C ratio dan B/C ratio, yang dapat menentukan kelayakan usaha terasi di Desa Tambaklekok. Diketahui bahwa usaha terasi mendapat nilai B/C ratio < 1 yaitu 0,82. Hal ini menunjukkan bahwa usaha terasi di Desa Tambaklekok tidak layak dijalankan. Namun, jika menurut kriteria R/C ratio, nilai R/C ratio > 1 yaitu sebesar 1,82. Hal ini menunjukkan usaha terasi di Desa Tambaklekok dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan dan  dikembangkan.Hasil tersebut menunjukan perhitungan rata-rata nilai R/C ratio, usaha terasi di Desa Tambaklekok termasuk kategori menguntungkan dan layak dilanjutkan. Â