KOMUNIKASI QUR’ANI
Abstract
Abstrak: Komunikasi dilakukan oleh setiap orang yang ingin menyampaikan sesuatu, baik berupa ide/ gagasan maupun informasi. Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang berbeda dengan yang dilakukan oleh orang lain. disamping itu, proses komunikasi selalu menghubungkan beberapa variable yang saling mempengaruhi, baik dalam diri komunikator, komunikan, media, maupun situasi waktu dan tempat mereka melakukan komunikasi tersebut. Berhubungan dengan itu, menarik untuk dikaji apa yang diajarkan al-Qur’an tentang berkomunikasi. Hal ini secara jelas diungkap oleh al-Qur’an dengan membicarakan bahkan “mengajarkan” cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Secara garis besar terdapat enam model penggunaan bahasa untuk komunikasi dalam al-Qur’an, yaitu Qoulan Ma’rufa, Qoulan Maisura, Qoulan Sadida, Qoulan Baligha, Qoulan Layyina dan Qoulan Karima. Adapun secara teori, komunikasi Qur’ani mengandung beberapa unsur dasar komunikasi, yaitu komunikator, pesan dan komunikan. Sedangkan model komunikasi yang ada tersebut lebih dekat pada komunikasi model Aristoteles, lebih-lebih dalam term qoulan layyina. Di samping itu, ada pula yang lebih dekat (cenderung) pada komunikasi model S-R. Adapun mengenai efektifitas komunikasi qur’ani dapat dibuktikan secara konkrit, salah satunya terlihat dengan berimannya para tukang sihir Fir’aun, yaitu beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun.