TAFSIR SUFISTIK TENTANG TAUBAT DALAM AL-QUR’AN

Abstract

Islam sesungguhnya memberikan ruang untuk penghapusan dosa, yaitu Taubat. Namun demikian tidak semua ummat Islam memahami hakekat Taubat yang sesungguhnya (taubat an-Nasuha). Tulisan ini mengkaji ayat-ayat yang terkait dengan makna taubat. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan sufistik berdasarkan pada kitab tafsir karya Ibnu Arabi, at-Tustari dan Sa‘i>d H}awwa. Dalam perspektif sufistik, makna taubat yang mendasar adalah yang dilakukan secara istimrar (berkelanjutan) serta diikuti oleh amal saleh. Taubat seperti ini yang dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. Taubat juga harus diiringi dengan amal saleh yang dapat disaksikan orang lain. Sebab, taubat tidak mencapai sasaran yang diharapkan untuk mengganti keburukan dengan kebaikan bila tidak ada usaha perbaikan diri sendiri dan masyarakat. Karena itu, menurut perspektif ini, upaya menciptakan masyarakat yang selalu dekat dengan Allah hanya dapat dicapai melalaui tasawuf kolektif. Taubat harus didahului dengan pengakuan diri sebagai orang yang tunduk pasrah (muslimain) secara totalitas sehingga merasa luluh dalam kefana’an.