Lembaga Pendidikan Islam Terpadu

Abstract

pendidikan di Indonesia hanya mengenal tiga model lembaga pendidikan yakni pesantren, madrasah, dan sekolah (umum). Sekolah (umum) merupakan lembaga pendidikan di Indonesia warisan penjajah Belanda yang mengajarkan ilmu-ilmu umum yaitu ilmu alam, ilmu sosial, dan humaniora. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional dengan ciri khas di dalamnya terdapat masjid, kyai, santri, dan pengajaran kitab kuning. Pesantren, pada awalnya, hanya mengajarkan 100% mata pelajaran agama dengan menggunakan referensi kitab kuning. (Abdalla, 2006). Tulisan ini menjelaskan fenomena lahir dan berkembangnya Sekolah Islam Terpadu di Indonesia, filsafat dan ideologi pendidikan Sekolah Islam Terpadu yang membedakan dengan lembaga-lembaga pendidikan yang telah ada sebelumnya, hingga dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan sekolah-sekolah ini. Jawaban atas permasalahan ini dapat menjelaskan mengapa perkembangan Sekolah Islam Terpadu demikian pesat dan respons masyarakat demikian antusias. Dalam aplikasinya, Sekolah Islam Terpadu memang merupakan sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum. Sekolah Islam Terpadu juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptilmalkan ranah kognitif, afektif, dan konatif. Sekolah Islam Terpadu juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Dalam penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah, dan masyarakat.