ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA EKONOMI SYARIAH IAIN TULUNGAGUNG TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN ISLAM DAN ETIKA BISNIS ISLAM

Abstract

<div class="WordSection1"><p><strong>ABSTRACT</strong><strong> </strong></p> <p class="Default"><em>Code of ethics is indispensable as a standard of professional conduct at the highest level in the profession as an accountant. The need for a level of public confidence in the quality of service provided by an accountant irrespective of what has been done by an individual. The level of public confidence in the quality of professional services of a person who works as an accountant will increase. The accounting profession can realize high standards capable for the fulfillment of any interests. An interesting issue arises that is related to violations of professional ethics that have been executed by the accountant either at the national or international level. In the country of Indonesia, the issue continues to grow in line with the violations of professional ethics. Examples that occurred were violations in Indonesian banks in the period of 2002's. In that year, a bank declared in a condition worth operating/ unconditional healthy by a public accountant sourced from an audit of financial statements in accordance with Indonesian Banking Accounting Standards turned out most of the banks are conditioned unhealthy. Another case is the engineering of financial statements carried out by internal accountants in companies that have gone public. The most obvious form of failure perceived from modernization and the era of globalization is the field of economics, is the real form of modern capitalism although it is finally able to show its advantages from the socialists. The reality has been born new problems. Countries included in this case are Muslim countries tend to be objects rather than subjects of capitalism.</em><strong><em></em></strong></p><strong>ABSTRAK</strong> <p class="Default">Kode etik sangat diperlukan sebagai standar berperilaku secara profesional pada tingkatan yang paling tinggi di profesi sebagai akuntan. Kebutuhan akan tingkat kepercayaan publik terhadap kualitas jasa layanan yang diberikan seorang akuntan terlepas dari apa yang telah dilaksanakan oleh perseorangan. Tingkat kepercayaan masyarakat akan kualitas layanan profesional dari seorang yang berprofesi sebagai akuntan akan mengalami peningkatan. Profesi akuntan dapat mewujudkan standar tinggi yang mampu untuk pemenuhan segala kepentingan. Isu yang menarik muncul yaitu terkait dengan pelanggaran etika profesi yang telah dilaksanakan oleh akuntan baik itu pada level nasional ataupun internasional. Di negara Indonesia, isu itu terus berkembang sejalan dengan adanya pelanggaran-pelanggaran etika profesi. Contoh yang terjadi adalah pelanggaran di bank-bank Indonesia di masa tahun 2002-an. Pada tahun itu, bank yang dinyatakan dalam kondisi layak beroperasi/ sehat tanpa syarat oleh akuntan publik yang bersumber dari audit  atas laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Perbankan Indonesia ternyata sebagian besar bank tersebut berkondisi tidak sehat. Kasus lain adalah perekayasaan atas laporan keuangan yang dilaksanakan oleh akuntan internal pada perusahaan yang telah <em>go public</em>.Bentuk kegagalan yang paling nyata dirasakan dari modernisasi dan era globalisasi ialah bidang ekonomi, adalah bentuk nyata dari kapitalisme modern meski pada akhirnya mampu menunjukkan kelebihannya dari kaum sosialis. Kenyataannya telah lahir permasalahan-permasalahan baru. Negara termasuk dalam hal ini adalah negara-negara Muslim cenderung dijadikan obyek dibandingkan jadi subyek dari kapitalisme.</p> <p class="Default"><strong></strong></p></div> <strong><br /> </strong>