Eksistensi Pendidikan Pesantren : Kritik Terhadap Kapitalisasi Pendidikan

Abstract

Pesantren berkembang dengan sebuah tradisi yang melingkupinya yang ditopang oleh kehadiran kiai sebagai penjaga keutuhan dan konsistensi pendiriannya, watak dan ideologi kiai menyatu dengan kelembagaan pesantren. Eksistensi pesantren dalam pengembangan pendidikan sampai saat ini masih terjaga dengan baik, tanpa banyak bergantung uluran tangan dalam meningkatkan konsistensi pendidikan. Banyak hal yang menarik dari pesantren danĀ  tidak terdapat pada lembaga lain yaitu mata pelajaran bakunya yang ditekstualkan pada kitab-kitab salaf (klasik) atau kitab kuning. Pesantren yang memberikan pendidikan pada masa-masa sulit, masa perjuangan melawan kolonial dan merupakan pusat studi yang tetap survive sampai masa kini. Keberadaan pesantren dalam menyelenggarakan pendidikan serta pembentukan karakter telah teruji, sehingga banyak tokoh-tokoh nasional yang lahir melalui pendidikan di pesantren. Namun seiring dengan dunia global , ranah pendidikan pun mengalami perubahan, dari yang berorientasi menyiapkan sumberdaya manusia sebagai bagian dari penguatan keimanan kepada Yang Maha Kuasa, beralih kepada kehidupan materialistik. Sistem pendidikan yang berhaluan liberal kapitalistik adalah seluruh bentuk pengelolaan pendidikan yang dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan finansial belaka, yang tidak menghiraukan lagi pentingnya pendidikan bagi setiap anak. Namun yang jelas kehadiran pesantren menjadikan salah satu mementum tetap eksistensinya dalam pengembangan pendidikan yang selalu mengedepankan pada tujuan pendidikan yang haqiqi yang selalu berlandaskan syiar Islam.