PENGARUH GAYA MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-TANGAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan pengaruh antara gaya mengajar inklusi dan gaya mengajar eksplorasi terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket, 2) Perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi, sedang dan rendah, 3) Pengaruh interaksi antara gaya mengajar dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar lay up shoot bola basket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Trenggalek. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa putra yang diambil dengan teknik Random Sampling. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel: variabel independent manipulatif yakni gaya mengajar inklusi dan gaya mengajar eksplorasi, variabel independent atributif yakni koordinasi mata-tangan serta variabel dependent yakni hasil belajar lay up shoot bola basket. Seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran terhadap koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis serta kemampuan lay up shoot dengan tes tembakan lay up shoot dalam permainan bola basket. Teknik analisis data dengan menggunakan ANAVA 2 x 3 dengan taraf signifikansi . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Ada perbedaan pengaruh antara gaya mengajar inklusi dan gaya mengajar eksplorasi terhadap hasil belajar lay-up shoot bola basket, 2) Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi, sedang dan rendah terhadap hasil belajar lay-up shoot bola basket, 3) Ada pengaruh interaksi antara gaya mengajar dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar lay-up shoot bola basket. Kesimpulan: 1) Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih cocok jika mendapat perlakuan gaya mengajar inklusi, 2) Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan sedang lebih cocok jika mendapat perlakuan gaya mengajar eksplorasi, dan 3) Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih cocok jika mendapat perlakuan gaya mengajar inklusi.