ISTERI SEBAGAI KEPALA RUMAH TANGGA: Perspektif Ulama Salaf dan Kiai-Kiai Pon-Pes Krapyak Yayasan Ali Maksum

Abstract

Most of patriarch is a husband, but shouldn’t wife as patriarch deemed to be a strange of the public. Most of Ulama’ antecedently had a notion that a patriarch it is a husband responsibility, because a woman reputed weak in a leadership. Husband and wife uninitiated of a reality marriage, often appearing jealousy of each right and obligation, and end all with legal separation. From this phenomenon, will be research about wife as patriarch from the side of ulama-ulama in Ali Maksum Institute of Krapyak Muslim Boarding School. [Kepala rumah tangga dalam keluarga mayoritas dipegang oleh suami, akan tetapi tidak seharusnya isteri sebagai kepala rumah tangga dianggap sebagai hal yang tabu bagi masyarakat. Mayoritas ulama salaf juga berpendapat bahwa kepemimpinan dalam rumah tangga merupakan hak suami, karena perempuan dinilai lemah dalam bidang kepemimpinan. Suami dan isteri yang kurang memahami hakikat dari sebuah perkawinan, sering muncul kecemburuan hak dan kewajiban masingmasing dan berakhir dengan sebuah perceraian. Dari fenomena ini, akan dibahas mengenai isteri sebagai kepala rumah tangga dari sisi ulama masa kini khusunya Kiai-Kiai Pondok Pesantren Krapyak Yaysan Ali Maksum di Yogyakarta.]