FENOMENA AGAMA BAHA’I DI YOGYAKARTA : SEBUAH SOROTAN UPAYA MENEMUKAN TITIK TEMU DENGAN AGAMA MULTIRELIJIUS

Abstract

Di tengah maraknya sikap-sikap intoleransi khususnya di Yogyakarta, agama Baha’i hadir sebagai sebuah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Dikatakan demikian karena faktanya agama Baha’i mampu membetengi diri dari masyarakat yang beragam. Agama Baha’i di Yogyakarta merupakan agama yang tergolong minoritas namun dalam kesehariannya mereka mampu menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis. Dengan demikian agama Baha’i adalah salah satu contoh agama yang dapat memelihara sikap-sikap toleransi. Kerukunan antara penganut agama Baha’i dengan masyarakat multirelijius nampak paling tidak dalam dua hal: pertama, dari pola relasi antar penganut agama Baha’i. Kedua, realitas kerukunan tercermin dalam lingkungan sosial masyarakat. Masyarakat Baha’i di Yogyakarta secara aktif terlibat dalam berbagai aktivitas sosial maupun aktivitas keagamaan, serta menjunjung tinggi sikap toleransi beragama, kerjasama, dan kebersamaan.Kata kunci: Agama Baha’i ,Titik temu, Agama Multirelijius