DISKRIMINASI INTERNAL PADA KOMUNITAS WARIA PEKERJA SALON DI YOGYAKARTA

Abstract

Selain menjadi bagian dari wacana gender, LGBT juga tidak dapat dipisahkan dari permasalahan sosial, budaya, dan agama karenasemua itu memiliki hubungan yang saling berkaitan. Salah satu dari wacana LGBT yang perlu mendapatkan perhatian adalah soal transgender atau waria.Apabila ditinjau lebih jauh,terdapat diskriminasi internal pada komunitas waria pekerja salon di Yogyakarta. Dalam tulisan ini menyatakan bahwa di dalam komunitas waria-waria pekerja salon terdapat dua klasifikasi waria, yaitu kelompok waria kelas atas dan kelompok waria kelas bawah. Adanya klasifikasi inilah yang menjadi titik tolak adanya diskriminasi internal di kalangan waria pekerja salon di Yogyakarta. Kelompok waria kelas atas ini yang menjadi pelaku diskriminasi terhadap kelompok waria kelas bawah. Adapun bentuk-bentuk diskriminasi yang dialami mereka adalah marginalisasi, stereotip, subordinasi, dan kekerasan. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya diskriminasi internal seperti faktor ekonomi, faktor gender, faktor agama, dan faktor sosial budaya. Dampak yang dirasakan oleh kelompok waria kelas bawah juga meliputi beberapa aspek, di antaranya secara ekonomi dan sosial.Kata kunci: waria, diskriminasi, analisis kelas, pekerja salon