NASIONALISME MELALUI PENDIDIKAN AGAMA PADA PESERTA DIDIK SMA/SMK/MA DI WILAYAH PERBATASAN KALIMANTAN BARAT

Abstract

Indonesia  sebagai  negara  kepulauan  memiliki  banyak  wilayah  yang  berbatasan dengan negara lain. Tercatat ada sepuluh negara yang beradu perbatasan dengan Indonesia, baik perbatasan laut maupun perbatasan darat. Dalam pergaulan bilateral maupun multilateral banyak masalah yang terjadi antara Indonesia dengan negara- negara tersebut. Salah satu masalah penting yang harus memperoleh perhatian adalah konflik wilayah perbatasan yang dapat mengancam kedaulatan bangsa. Selain itu, ada kecenderungan penduduk perbatasan membandingkan kondisi hidupnya dengan kehidupan warga negara tetangga yang akhirnya menimbulkan keinginan untuk pindah kewarganegaraan. Oleh karena itu, perlu penanaman pentingnya nasionalisme bagi generasi muda, terutama yang berada di wilayah perbatasan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, tulisan ini menguraikan penanaman nasionalisme peserta didik SMA/MA/SMK di wilayah perbatasan di Kalimantan Barat melalui pendidikan agama dan sikap nasionalisme mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam mata pelajaran tersebut adalah toleransi, demokrasi, HAM, persatuan dan kerukunan, serta Aku Cinta Indonesia. Sikap nasionalisme mereka juga dapat dilihat dari penggunaan bahasa, penggunaan produk ekonomi, kecintaan dan kesediaan berkorban, serta mengembangkan budaya bangsa. Kata kunci: nasionalisme, wilayah perbatasan, Kalimantan Barat, pendidikan agama, SMA/MA/SMK.