STRATEGI AKOMODATIF KOMUNITAS TENGGER DALAM MEMPERTAHANKAN IDENTITAS KEAGAMAANNYA

Abstract

Tengger sebagai entitas subkultur Jawa memiliki sistem religi lokal Budho Tengger. Religi ini berbasis sinkretisasi Hindu-Budha, khas hasil interaksi masyarakat dengan lingkunganya hingga terbentuk sistem religi lokal. Tulisan ini berusaha merekonstruksi perubahan yang terjadi pada religi lokal Tengger di tengah tekanan perubahan sosial karena kebijakan pemerintah dalam bidang agama. Masyarakat Tengger mengidentifikasi dirinya sebagai penganut agama Hindu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama lokal Tengger mampu mempertahankan eksistensinya dengan mengakomodasi kebijakan keagamaan dari pemerintah. Tokoh-tokoh Tengger melakukan kompromi dengan memasukkan lembaga dukun Tengger dalam lembaga keagamaan Hindu, PHDI, sehingga sistem agama lokal Tengger secara subtansi masih tetap lestari dan hidup sebagai identitas masyarakat Tengger. Kata kunci: Agama lokal Tengger, perubahan sosial, akomodasi, identitas.